##Azmi Shofix: Perlu Sinegritas Pemda dan Bulog untuk Menyerap hasil panen
ONEWS-ID.COM (OKU Timur)-Kabupaten OKU Timur telah memasuki musim panen di tahap pertama tahun ini. Musim panen yang seharusnya disambut dengan suka cita, berbalik menjadi “tangis” para petani. Ongkos tanam dan pemeliharaan tanaman padi yang tinggi tidak sebanding dengan harga jual gabah dan beras yang begitu murah.
Gito (44) salah satu petani asal Buay Madang Kabupaten OKU Timur ini hanya bisa pasrah dengan keadaan ini. Jangankan berfikir untuk meraih untung. Menurutnya, bahkan para petani saat ini sulit untuk menjual hasil panen mereka meski dengan harga murah, Sabtu (20/03).
“Pupuk bersubsidi saat musim tanam sangat susah kami dapatkan, jadi kami terpaksa membeli pupuk non subsisdi dengan harga tinggi. Saat ini harga gabah kering hanya diangka 3000 rupiah perkilo sedangkan harga beras hanya 7000 rupiah perkilo. Bahkan dengan harga semurah itu kami para petani masih kesulitan untuk menjualnya,” ungkapnya murung.
Menyikapi permasalahan beras dan gabah murah pada saat musim panen saat ini, Azmi Shofix, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan dari fraksi Demokrat angkat bicara.
“Seharusnya negara hadir menyikapi permasalahan petani. Kasihan petani, pejuang ketahanan pangan kita, dikala musim tanam mau cari pupuk saja susah dan mahal, di waktu musim panen harga beras dan gabah murah bahkan sulit menjual,” ucapnya.