Opini: Hikmah Terbuka Malam Nisfu Sya’ban dan Misteri Lailatul Qadar

Biro Muba : Megat Alang

Musi Banyuasin74 Dilihat

ONews-id.com (Kamis,13 Februari 2025)-Setiap tahun, umat Islam menyambut malam Nisfu Sya’ban dengan penuh harapan dan doa. Malam ini diyakini sebagai salah satu momen penting dalam kalender Islam, di mana takdir manusia selama satu tahun ke depan ditentukan. Namun, jika kita bandingkan dengan Lailatul Qadar—yang juga malam penuh berkah—ada satu perbedaan mencolok: Nisfu Sya’ban ditetapkan secara jelas tanggalnya, sementara Lailatul Qadar tetap menjadi misteri.

Mengapa Allah tidak menyembunyikan malam Nisfu Sya’ban seperti halnya Lailatul Qadar? Inilah pertanyaan yang menarik untuk direnungkan.

Dalam pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jilani, perbedaan ini terkait dengan sifat utama kedua malam tersebut. Lailatul Qadar lebih menitikberatkan rahmat dan pengampunan, sementara Nisfu Sya’ban adalah malam keputusan dan penentuan nasib. Jika Lailatul Qadar dirahasiakan agar umat Islam tidak hanya beribadah di satu malam tertentu, Nisfu Sya’ban justru dibiarkan diketahui agar manusia memahami pentingnya refleksi diri atas perbuatan mereka selama setahun.

Allah membuka kesempatan bagi manusia untuk mempersiapkan diri menjelang Nisfu Sya’ban, karena pada malam itu catatan amal mereka diserahkan. Ini bukan sekadar malam pengharapan, tetapi juga malam muhasabah—di mana setiap individu seharusnya menilai apakah perjalanan hidupnya semakin mendekatkan diri kepada Allah atau justru semakin jauh.

Sebaliknya, kerahasiaan Lailatul Qadar justru menjadi ujian bagi umat Islam. Jika tanggalnya pasti, bukan tidak mungkin ada yang hanya fokus beribadah di malam itu dan mengabaikan malam-malam lainnya. Dengan merahasiakan waktunya, Allah mengajarkan umat-Nya untuk terus beribadah sepanjang Ramadan, bukan hanya di satu malam tertentu. Ini menjadi pembeda antara mereka yang konsisten dan mereka yang hanya beribadah secara musiman.

Terbukanya malam Nisfu Sya’ban juga memberi kesempatan bagi mereka yang ingin memanfaatkan waktu tersebut untuk memperbaiki diri. Tidak ada alasan untuk melewatkan malam ini, karena tanggalnya sudah jelas. Maka, alangkah baiknya jika umat Islam menjadikannya sebagai momentum introspeksi dan peningkatan kualitas ibadah.