Simbiosis Mutualisme: Kunci Harmoni antara Pers dan Pemangku Kepentingan

Jurnalistik79 Dilihat

ONews-id.com, Rabu (12 Februari 2024) – Dalam ekosistem informasi yang dinamis, hubungan antara insan pers dan pemangku kepentingan ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Pers, sebagai pilar keempat demokrasi, membutuhkan akses dan dukungan untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Sementara itu, pemangku kepentingan baik pemerintah, korporasi, maupun organisasi masyarakat memerlukan media untuk menyampaikan informasi secara luas dan transparan.

Keberadaan pers yang profesional dan beretika memberikan banyak keuntungan bagi pemangku kepentingan. Informasi yang akurat, berimbang, dan berbasis fakta membantu membangun citra positif serta meningkatkan kepercayaan publik. Dalam dunia bisnis, misalnya, pemberitaan yang kredibel bisa memperkuat branding perusahaan, meningkatkan loyalitas pelanggan, serta menarik investor.

Dr. Rafiq Setiawan, pakar komunikasi dari Universitas Indonesia, menegaskan bahwa hubungan sinergis antara pers dan pemangku kepentingan dapat menciptakan lingkungan yang sehat bagi pembangunan.

“Pers yang bekerja secara independen, namun tetap menjaga etika jurnalistik, akan membantu pemangku kepentingan dalam menyampaikan kebijakan atau program yang berdampak bagi masyarakat. Jika hubungan ini dikelola dengan baik, maka akan tercipta simbiosis mutualisme yang menguntungkan semua pihak,” ujar Dr. Rafiq dalam wawancara eksklusif via WhatsApp.

Tak hanya menguntungkan pemangku kepentingan, pers juga merasakan manfaat dari kerja sama yang baik. Dukungan dalam bentuk akses informasi yang transparan, keterbukaan terhadap wawancara, hingga kerja sama dalam bentuk sponsorship atau advokasi media, dapat membantu jurnalis menjalankan tugasnya dengan lebih optimal.

Menurut Dr.Ninik Rahayu, Ketua Dewan Pers Indonesia, kontribusi dari pemangku kepentingan kepada insan pers bisa menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan industri media.

“Pers membutuhkan ekosistem yang kondusif untuk berkembang. Dengan adanya sinergi positif, media dapat terus menyajikan berita yang berkualitas, sementara pemangku kepentingan bisa mendapatkan eksposur yang tepat tanpa intervensi terhadap independensi jurnalistik,” ujar Ninik.

Kontribusi pemangku kepentingan kepada pers bisa berbentuk berbagai hal, di antaranya:

BREAKING NEWS