ONews-id.com (OKI)+ Pondok Pesantren (Ponpes) yang seharusya menjadi tempat para santri menimba ilmu agama, diduga tercoreng oleh kelakuan bejad oknum di dalamnya.
Salah satu pondok pesantren yang berada di kota kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, dan bukan kali pertama diterpa isu miring terkait hal tidak senonoh atau pelecehan terhadap santri.
Sebut saja Bunga binti Ali yang beralamat di Kelurahan Jua-jua Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI ini ialah santri wati kelas 10 yang diduga menjadi korban pelecehan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Informasi yang diperolah, Bunga dilecehkan saat dirinya tengah tidur pulas dan sontak terkejut lalu berteriak setelah merasa tubuhnya digerayangi oleh oknum yang menurut informasi menyamar menjadi santri wati dengan memakai kerudung atau hijab.
Diketahui Bunga selanjutnya menceritakan kejadian tersebut kepada kakeknya Yusuf, dan sesuai penyampaian Yusuf kepada awak media bahwa membenarkan adanya kejadian tersebut dan saat ini masih ditindaklanjuti.
“Ya saat itu cucu saya mengaku digerayangi seorang oknum laki-laki yang menyamar memakai kerudung seolah santri wati, cucu saya terkejut seraya berteriak, dan saat dirinya berteriak itulah oknum yang dimaksud langsung berlari, “tutur Yusuf.
Sebelumnya sejumlah awak media telah berupaya melakukan kompirmasi kejadian tepatnya di hari Jumat (24/06/22) lalu, pihak Pompes melalui Humas, Ustadz Adam mengaku baru mengetahui adanya isu tersebut dan berjanji akan menyelidikinya terlebih dahulu.
“Terkait benar atau tidaknya kejadian ini tentunya beri saya waktu 2 sampai 3 hari untuk melakukan penyelidikan, dan nanti akan saya jelaskan kepada kalian (awak media) apa yang terjadi, “janjinya.
Namun sampai pada waktu yang telah ditentukan bahkan hingga hari ini Rabu (29/06/22), belum juga ada kejelasan dari pihak pompes, hanya ketika dihubungi melalui via Whatsapp, selaku Humas Ponpes, Ustadz Adam menjawab dan hanya meminta awak media untuk menunggu informasi kembali darinya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pondok Pesantren yang diketahui sebuah yayasan milik seorang petinggi di Kabupaten OKI bahkan memiliki jabatan tinggi di Pusat Jakarta ini, belum memberikan penjelasan hingga terkesan menutupi kejadian. (Tim)