ONews-id com (Prabumulih)— Pelaksanaan proyek pemasangan pipa distribusi, Sambungan Rumah (SR) dan Booster PDAM Tirta Prabujaya Tahun Anggaran 2022 di wilayah desa Muara Sungai – Cambai kota Prabumulih mulai dikeluhkan warga.
Pasalnya, selain para pekerjanya tidak dilengkapi pakaian Alat Pelindung Diri (APD) atau sefty, juga di sekitar lokasi pekerjaan galian proyek yang dianggarkan melalui dana APBN Tahun 2022 sebesar sekitar Rp 7 miliaran ini tidak memasang tanda pembatas (garis police line), dan tanda pemberitahuan lainnya.
Parahnya lagi, tanah urugkan bekas galian pipa itu dibiarkan menumpuk di sepanjang bahu badan jalan sehingga kerap menimbulkan kemacetan arus lalu lintas akibat ruas jalan menjadi menyempit, dan rawan kecelakaan.
“Baru harini mereka mulai gali di sini, tapi kalau yang arah ke SMP (SMPN 2 Prabumulih) sudah dari kemarin, jalan jadi sempit, sehingga menyebabkan kemacetan akibat tanah bekas galian mereka itu tidak langsung dibuang atau dibersihkan lagi,” sebut Asuan (45) warga kampung 1 desa Muara Sungai, Cambai, ketika dibincangi, akhir pekan kemarin.
Asuan mengaku, dirinya juga tidak memberikan izin pekerja menggali di sekitar area depan toko minimarket miliknya karena khawatir menyebabkan bangunan cor-an lantai di depan tokonya terbis dan amblas.
“Saya tidak izinkan (mereka gali), itu setelah melihat cara galian mereka, takut terbis dan amblas, sudah itu berapa lama pekerjaan galian ini. Kecuali kami sendiri yang mengerjakannya,” ungkap dia.
PDAM Tirta Prabujaya kota Prabumulih, Fajar Chriswarry Ardhana ST M.Si lewat via WhatsApp, saat kembali dikonfirmasi setelah sebelumnya sempat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Bahkan, dirinya juga menyarankan media ini untuk mencoba mengkonfirmasi langsung ke pihak pemborong terkait permasalahan tersebut.