ONews-Id.com (OKU– Selatan) Sumsel, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan memberikan penghargaan kepada tokoh pemekaran Kabupaten OKU Selatan, H. Muhtadin Sera’i. Penyerahan penghargaan bertempat di kediaman H. Muhtadin Serai yang terletak di Jalan Raya Ranau-Muara Dua. Senin (09/05/2022).
Pemberian penghargaan ini dilakukan SMSI Kabupaten OKU Selatan dalan rangka World Press Freedom Day atau memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh pada tanggal 3 Mei 2022. Adapun pemberian penghargaan ini sebagai apresiasi dan ucapan terima kasih atas perjuangan H. Muhtadin Serai dan rekan-rekannya dalam proses pemekaran Kabupaten OKU Selatan.
Selain itu, H. Muhtadin Sera’i selama menjabat sebagai bupati OKU Selatan dua periode dikenal sebagai pemimpin yang peduli dan merakyat. Tak hanya itu dirinya juga dikenal dekat dengan kalangan wartawan dan LSM.
Berdasarkan hal tersebut, SMSI Kabupaten OKU Selatan memberikan penghargaan kepada tokoh pemekaran Kabupaten OKU Selatan, H. Muhtadin Serai sebagai sahabat Pers.
Saat disambangi di kediamannya, H. Muhtadin Sera’i menyambut baik kedatangan dan juga tujuan dari SMSI Kabupaten OKU Selatan. Ia bahkan bercerita tentang perjuangannya bersama rekan-rekan yang tergabung dalam P3KOS dalam proses pemekaran Kabupaten OKU Selatan.
Dirinya juga mengisahkan saat menjabat sebagai bupati Kabupaten OKU Selatan dua periode, dirinya selalu berusaha untuk menanggapi saran, keluhan dan kritik dari masyarakat. Bahkan wartawan dan LSM yang memberikan kritik pun ditanggapi dengan baik.
“Wartawan itu penyambung lidah pemerintah. Apa yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan pemerintah harus disampaikan kepada masyarakat. Begitu juga sebaliknya, apa yang dibutuhkan masyarakat juga harus disampaikan kepada pemerintah. Karena telinga dan mata pemimpin itu hanya 2 jadi butuh masukan dari pihak-pihak yang bertugas menyampaikan informasi diantaranya wartawan,”Ujar Mantan Bupati OKU Selatan ini.
Ketika ditanya mengenai pemimpin yang ideal, H. Muhtadin Serai mengatakan jadi pemimpin itu harus merakyat dan peduli. Merakyat di sini artinya melayani rakyat. Sedangkan peduli bermakna pemimpin harus peduli akan keadaan dan kondisi wilayah yang dipimpinnya. Seperti peduli terhadap pembangunan, kesehatan, pendidikan, pelayanan dan lainnya.