ONews-id.com (Lubuklinggau)- Aroma ketidakberesan kembali mencuat di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Selatan XV di Kabupaten Musi Banyuasin.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Lubuklinggau diduga memotong uang makan dan uang saku milik atlet serta pelatih cabang olahraga (cabor) sepak takraw.
Dugaan ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kota Lubuklinggau, Gatot, dalam wawancara di arena pertandingan, Jumat (24/10/2025).
Menurut Gatot, berdasarkan ketentuan Pembayaran Hari Bertanding (PHB) yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Lubuklinggau, setiap atlet dan pelatih berhak mendapatkan uang transport, penginapan selama 10 hari, serta uang saku dan uang makan sesuai lamanya bertanding.
Namun, ia menilai KONI hanya membayarkan uang saku dan makan untuk 6 hari, bukan 10 hari seperti seharusnya.
“Kondisi kontingen kami terancam kelaparan, sementara pertandingan masih menyisakan lima nomor lagi untuk putra dan putri,” ujar Gatot dengan nada kecewa.
Ia menambahkan, pihaknya telah berupaya berkoordinasi dengan pengurus KONI, namun belum ada kejelasan hingga saat ini.
“Kami sudah menyampaikan keberatan, tapi pihak KONI tetap berpegang pada keputusan internal mereka bahwa semua cabor hanya menerima 6 hari. Ini jelas merugikan atlet,” tegas Gatot.
Informasi ini sontak menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi penggunaan anggaran KONI Lubuklinggau, yang diketahui mencapai Rp3,1 miliar untuk pelaksanaan Porprov Sumsel XV tahun ini.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Lubuklinggau, Didit Armansyah, saat dikonfirmasi wartawan Sentralpost.co.id melalui pesan WhatsApp di nomor 0812-7310-XXX pada Jumat (24/10/2025) pukul 21.15 WIB, belum memberikan tanggapan hingga berita ini diturunkan.
(Sumber Ilung /Sentralpost.co.id)
Dugaan Pemotongan Uang Atlet, KONI Lubuklinggau Tuai Sorotan di Ajang Porprov Sumsel XV







